Menteri Jokowi Menyalahkan Dunia karena Pabrik Tekstil Tutup secara Berjamaah

by -111 Views

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa banyak pabrik tekstil yang bangkrut di beberapa wilayah Indonesia. Dia menyatakan bahwa permintaan ekspor untuk produk ini memang sedang menurun.

“Dalam kondisi global yang bermasalah, tekstil juga mengalami masalah,” kata Airlangga di kantornya, Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Airlangga menjelaskan bahwa dalam situasi permintaan global yang menurun, pabrik tekstil menghadapi kesulitan dalam memasarkan produk mereka. Selain itu, permintaan dalam negeri juga terbatas.

Beberapa pabrik tekstil dilaporkan telah tutup sejak awal 2024. Menurut data Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara, sudah ada 6 pabrik tekstil yang bangkrut, menyebabkan 11 ribu pekerja dirumahkan.

Airlangga menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan rencana pengembangan industri tekstil dalam negeri. Selain itu, pemerintah juga sedang mempersiapkan pengembangan industri padat karya yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

Selain sektor tekstil, Airlangga juga menyebutkan bahwa sektor elektronik dan pembuatan microchip juga akan dikembangkan di Indonesia. Pemerintah telah menjalin kerja sama pendidikan dan pelatihan di bidang semikonduktor dan microchip dengan Jerman dan Singapura.

Untuk mendukung pertumbuhan industri masa depan, pemerintah juga telah menyiapkan area di Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa di Kepulauan Riau. KEK ini akan menjadi pusat pengembangan industri digital di Indonesia, dengan perusahaan teknologi seperti data center, IBM Cloud Academy, dan Apple Academy beroperasi di sana.

Airlangga juga menekankan bahwa industri elektronik, termasuk pembuatan panel surya, sedang berkembang pesat, terutama di Batam. Ke depan, sektor ini diharapkan akan semakin besar.

Artikel Selanjutnya:
BPS: PDB per Kapita RI Capai Rp 75 Juta Sepanjang 2023

(haa/haa)