Mengapa Makan Gorengan dan Mi Instan Dapat Menjadi ‘Malapetaka’ Bagi Indonesia?

by -21 Views

Gorengan menjadi pilihan menu favorit bagi masyarakat di era urban modern. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi gorengan di Indonesia meningkat signifikan dari 45% pada 2018 menjadi 51,7% pada 2023. Meskipun populer, gorengan dianggap tidak sehat karena tinggi karbohidrat, lemak tidak sehat, dan mengandung gula dan garam berlebih.

Konsumsi gorengan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya. Penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dengan angka kematian mencapai 251 per 100.000 penduduk.

Menurut BPS, faktor risiko penyakit jantung yang dapat dikendalikan termasuk pola konsumsi makanan tidak sehat. Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi karbohidrat, lemak tidak sehat, serta tambahan gula dan garam berhubungan dengan penyakit jantung.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memperhatikan pola makan dan mengurangi konsumsi gorengan serta makanan tidak sehat lainnya. Upaya ini dapat membantu mencegah risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.