Presiden AS Joe Biden terus berupaya untuk mendapatkan tiket nominasi Partai Demokrat untuk pemilihan presiden (pilpres) 2024. Hal ini terjadi saat figur 81 tahun itu mendapatkan pertentangan dari internal partai untuk kembali maju karena kinerjanya yang buruk saat debat pekan lalu melawan Donald Trump.
Pada Rabu (4/7/2024), Biden dan staf Gedung Putihnya menghabiskan hari untuk menyampaikan pembicaraan yang menyemangati melalui telepon dan pertemuan dengan sekutu dekat, gubernur Partai Demokrat, legislator, dan staf kampanye.
“Izinkan saya mengatakan ini sejelas mungkin, sesederhana dan sejelas mungkin: Saya mencalonkan diri,” kata Biden saat menelepon staf kampanye, kata seorang pejabat kepada NBC News.
“Aku tidak pergi. Saya mengikuti perlombaan ini sampai akhir dan kami akan menang.”
Komentar tersebut adalah bagian dari misi Biden untuk meredam kepanikan Partai Demokrat setelah kinerja debatnya yang buruk melawan mantan Presiden Donald Trump pekan lalu. Dalam penampilannya di debat itu, Biden terlihat mengalami persoalan kognitif dengan kesulitan menemukan jawaban dan tersandung pada dialognya.
Ini kemudian menimbulkan spekulasi terkait apakah Biden masih mampu untuk memimpin Negeri Paman Sam. Sejumlah pengurus partai telah menyampaikan keresahannya atas pencalonan Biden.
Segera setelah debat hari Kamis, Johanna Maska, seorang konsultan Partai Demokrat dan mantan ajudan mantan Presiden Barack Obama, menyerukan partainya untuk mengganti calon presiden tahun 2024. Menurutnya, banyak kandidat yang lebih baik dari Biden.
“Pada Selasa, anggota DPR Lloyd Doggett, menjadi anggota Kongres Demokrat pertama yang secara resmi meminta Biden untuk mundur dari pencalonan. Setelahnya, anggota DPR Demokrat lainnya, Jared Golden, kemudian menerbitkan sebuah opini yang mengungkapkan kurangnya kepercayaannya terhadap pencalonan Biden.
Jajak pendapat New York Times/Siena College yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa Trump unggul atas Biden dengan perolehan suara 49% berbanding 41% di antara pemilih terdaftar yang disurvei. Ini 3 poin lebih tinggi dibandingkan sebelum debat.
Jajak pendapat Wall Street Journal yang juga dirilis pada hari Rabu juga mengutarakan temuan tersebut, dengan Trump mengungguli Biden dengan perolehan suara 48% berbanding 42%. Survei tersebut mewawancarai 1.500 pemilih terdaftar dari tanggal 29 Juni hingga 2 Juli.
Sumber: CNBC Indonesia