Nusaperdana.com, Rokan Hilir – Apresiasi mengalir dari anggota masyarakat yang terdampak oleh penanganan cepat pada pipa di KM 16 Kepenghuluan Bangko Bakti, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir. Tongam Lubis, salah satu warga terdampak mengucapkan terima kasih kepada PHR atas respons cepat dalam penanganan ini. Saat kejadian, dia tidak berada di rumah, namun dia memuji keseriusan dan kepedulian pihak PHR dalam menangani masalah ini.
“TerkucilPHR, dan saya berharap prosesnya dapat segera diselesaikan. Saat ini petugas sedang melakukan pendataan, dan kebocoran pipa sudah ditangani,” ujarnya.
Tongam adalah kepala keluarga dari lima anggota keluarganya; tiga anak dan satu istri. Mereka dalam kondisi sehat dan tidak mengalami kendala apapun. “Istri dan anak-anak kami telah kami pindahkan untuk tidur di rumah mertua. Saya di sini, menjaga barang-barang,” katanya.
Di sisi lain, tim operasi PHR telah bekerja keras untuk menghentikan aliran cairan dari pipa dan membersihkan area tersebut. Proses perbaikan dilakukan secara intensif di dua titik pipa di Kelurahan Bangko Bakti dan sudah selesai dilakukan semalam.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, PHR segera mengambil langkah-langkah konkret untuk membantu warga terdampak selama proses pembersihan dan perbaikan berlangsung. PHR berkoordinasi dengan SKK Migas Sumbagut, Kepolisian, dan pemerintah setempat.
Penghulu Bangko Bakti, Kecamatan Bangko Pusako, Rudi Hartono menyatakan bahwa kondisi warganya yang terdampak dalam keadaan baik-baik saja.
“Alhamdulillah, warga kami dalam keadaan baik-baik saja, harapan saya PHR dapat segera membersihkan lingkungan yang terdampak. Respons dari pihak PHR Alhamdulillah telah dilakukan kesepakatan antara pihak warga yang terdampak mengenai kebutuhan sehari-hari beserta sewa tempat tinggal,” kata Rudi Hartono.
Sekretaris Perusahaan PHR, Rudi Ariffianto menyatakan, “Kami berusaha menyelesaikan masalah ini secepat mungkin dan operasi telah normal kembali. PHR juga aktif berkomunikasi dan berkoordinasi dengan warga terdampak dan pemerintah setempat untuk memastikan bahwa kebutuhan mereka terpenuhi dan keluhan mereka didengar. Bantuan yang kami berikan kepada warga terdampak merupakan bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat sekitar,” ujarnya.
PHR telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan aliran pada pipa dan membersihkan area terdampak, melakukan perbaikan dan pemulihan operasi dengan cepat. PHR juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melindungi masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Dalam operasinya, PHR selalu memperhatikan aspek sosial dan lingkungan di area operasi. Masyarakat dapat berpartisipasi dalam menjaga aset negara ini, termasuk jaringan pipa migas. Masyarakat dapat melaporkannya melalui hotline bebas pulsa 0800-1800-123,” imbauannya.
Sementara itu, Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penanganan cepat dari PHR. Dia mengatakan bahwa industri hulu migas memiliki SOP teknis sebagai panduan operasi dan terus berupaya memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar.
“Kami minta PHR terus memantau pasca penanganan dengan baik dan profesional dan tetap berdialog dengan masyarakat karena industri hulu migas harus dijaga bersama dan memiliki peran penting bagi bangsa dan ketahanan energi nasional,” paparnya.
TENTANG PHR WILAYAH KERJA ROKAN
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) adalah salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Hulu, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR didirikan pada 20 Desember 2018. Pertamina memperoleh amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021.
Pertamina menugaskan PHR untuk melaksanakan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan lancar, aman, dan andal. PHR akan melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai dari 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Wilayah operasi WK Rokan mencakup sekitar 6.200 km2 di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul. WK Rokan menghasilkan seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi Pertamina.
Selain memproduksi minyak dan gas untuk negara, PHR juga mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus pada pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, dan lingkungan.