Produksi Minyak di Blok Cepu Meningkat, Potensi Pendapatan RI Meningkat menjadi Rp 33,6 Triliun

by -94 Views

Bojonegoro, CNBC Indonesia – Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, yaitu Infill Clastic Sumur B13, hari ini, Jumat (9/8/2024), telah memproduksi minyak perdana hingga mencapai level 13.300 barel per hari (bph).

Lapangan yang dioperasikan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) ini diharapkan dapat meningkatkan produksi minyak di Indonesia dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pendapatan negara.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengungkapkan bahwa proyek ini membutuhkan investasi sebesar US$ 203,5 juta atau sekitar Rp 3,2 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.930 per US$).

Selain itu, terdapat potensi penambahan pendapatan negara dari produksi minyak tersebut hingga mencapai US$ 2,1 miliar atau sekitar Rp 33,6 triliun.

Dwi menyatakan, “Total investasi dari proyek ini mencapai US$ 203,5 juta (Rp 3,25 triliun). Kita patut bersyukur karena dari investasi ini, perkiraan tambahan penerimaan negara yang dihasilkan mencapai sekitar kurang lebih US$ 2,1 miliar (Rp 33,6 triliun).”

Dia juga menekankan pentingnya menjaga produksi di Lapangan Minyak Banyu Urip agar tetap optimal, karena lapangan ini merupakan kontributor kedua terbesar produksi minyak di Indonesia.

Dwi berharap bahwa setelah kesuksesan pengeboran sumur pertama, pada kuartal 4 tahun 2024 akan ada penambahan produksi dari sumur kedua hingga mencapai 9.300 barel per hari.

Presiden ExxonMobil Indonesia, Carole Gall, menambahkan bahwa perseroan akan terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia dengan aman, andal, dan efisien.

“Kami bangga dengan hasil yang menggembirakan dari program pengeboran BUIC dan kami berterima kasih kepada Kementerian ESDM serta SKK Migas atas kepemimpinan dan kerja sama yang luar biasa,” ujar Carole.

(Firda Dwi Muliawati/pgr)