TNI telah menemukan harta karun emas dan berlian saat awal kemerdekaan Indonesia. Mereka menemukan peti misterius di Cigombong, Jawa Barat, yang pada awalnya dianggap berisi obat-obatan tetapi ternyata berisi kondom. Temuan ini membuat tentara dan rakyat setempat mencari harta karun lainnya dengan harapan menemukan senjata untuk melawan pasukan Belanda.
Salah satu temuan adalah guci berisi harta karun emas dan berlian yang ditemukan oleh Sersan Mayor Sidik dan kemudian diberikan kepada Kolonel Alex Evert Kawilarang. Kawilarang mengancam orang-orang yang bernafsu untuk memiliki harta karun tersebut dengan mengambil dua peti granat sambil mengatakan bahwa harta tersebut untuk berjuang.
Kawilarang akhirnya menyurati Residen Bogor Moerdjani tentang temuan tersebut dan harta karun diserahkan pada Bank Negara Indonesia (BNI-46) Yogyakarta. Nilai harta karun ini mencapai Rp 6 miliar, terdiri dari 7 kg emas dan 4 kg berlian.
Temuan tersebut memunculkan kesadaran akan pentingnya menjaga harta karun sejarah dan kaya akan nilai sejarah bagi Indonesia.
