Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Terpilih Prabowo Subianto dikabarkan telah memiliki nama-nama menteri dalam kabinet 2024-2029. Salah satunya untuk Kementerian Penerimaan Negara.
“Badan Penerimaan Negara menjadi Kementerian Penerimaan Negara. Menterinya sudah ada,” kata Hashim Djojohadikusumo, anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo, dikutip Rabu (9/10/2024).
Kementerian baru ini sebelumnya direncanakan bernama Badan Penerimaan Negara. Instansi ini merupakan pecahan dari Kementerian Keuangan yang khusus menangani pajak, bea cukai, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Beberapa nama calon menteri yang muncul antara lain Anggito Abimanyu, Bambang Brodjonegoro, dan Budi Gunadi Sadikin.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, target penerimaan negara di masa pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto sebesar Rp 2.996,9 triliun dengan target pendapatan pajak Rp 2.189,3 triliun.
Hashim mengatakan bahwa target Kementerian Penerimaan Negara ini bukanlah hal yang tidak realistis. Tim Prabowo telah mendapatkan masukan dari Bank Dunia, termasuk dalam upaya mengejar target rasio pajak hingga 23% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Strategi utama yang akan diterapkan Kementerian Penerimaan Negara adalah dengan menegakkan hukum agar setoran pajak dari seluruh wajib pajak dipenuhi, sehingga tidak terjadi lagi kebocoran penerimaan negara.
Dengan penegakan aturan di bidang perpajakan, Indonesia diharapkan dapat melampaui rasio penerimaan perpajakan di negara-negara seperti Kamboja (18%) dan Vietnam (23%).
Pemerintah Prabowo bahkan siap untuk menurunkan tarif pajak badan dari 22% menjadi 20%, mendekati tarif yang berlaku di Singapura dan Hong Kong.
Sumber: https://cnbcindonesia.com/news/20241008142557-8-577894/video-program-mbg-diperluas-untuk-ibu-hamil-anggaran-capai-rp450-t