Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengomentari luka dua pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia akibat tembakan tank Israel ke menara pengawas di markas pasukan tersebut di Ras an-Naqoura. Jokowi menyatakan bahwa dalam situasi perang seperti itu, semua pihak perlu berhati-hati, terutama mereka yang berada di lokasi tersebut.
Sebelumnya, juru bicara UNIFIL, Andrea Teneti, mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan perkembangan yang sangat serius. Dia menjelaskan bahwa Israel telah meminta pasukan penjaga perdamaian untuk pindah dari posisi tertentu di dekat perbatasan, namun pasukan tersebut memilih untuk tetap tinggal untuk menjamin bendera PBB berkibar di selatan Lebanon.
Militer Israel menyatakan bahwa mereka melepaskan tembakan di dekat UNIFIL setelah memberikan instruksi kepada pasukan PBB untuk tetap berada di tempat yang dilindungi. Mereka juga mengungkapkan bahwa pejuang Hizbullah beroperasi dari dalam dan dekat daerah sipil di Lebanon selatan, termasuk daerah dekat pos UNIFIL.
Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, merekomendasikan agar pasukan penjaga perdamaian dipindahkan sejauh lima kilometer ke utara. Wilayah yang dijaga PBB biasanya disebut “garis biru” sesuai dengan resolusi 1705.
Presiden Jokowi juga telah mengeluarkan pernyataan terkait peristiwa ini. Anda bisa melihat videonya di artikel berikut.